Minggu, 31 Oktober 2010

AKU NGGAK LAGI OPERASI PLASTIK KOK!

Aku nulis ini bukannya mau operasi plastik. Ohhh tiiidaaakkkk! Jangan melakukannya, membayangkan aja nggk pernah. Aku sudah cukup bahagia dengan kulitku yang coklat eksotik, dengan bibir dower tapi seksy, dan dengan bagian sensitive yang wajar. Hehehehehehehe…..
Aku lagi bicara tentang kantong plastic!!!!
Kebetulan aku suka bangetttt beli – beli barang kecil-kecil kayak minuman gelas kecil, snack, bahkan jarum yang ukurannya kecil (dasar dodol….kalo jarum gede gimana njahitnya) dan aku sukanya nyicil. Eits…bukan kredit ya alias aku belinya satu satu.

Contohnya lagi jalan terus haus mampir dech di minimarket beli minum air kemasan cuma satu dan pasti sama mbak-mbak kasirnya di kasih kantong plastic. Lama-lama sih aku nggk keberatan, tapi aku baru nyadar pas masuk dapur dan liat laci. Yaaaa ampunnnnn! Namanya kantong platik udah kayak orang jualan. Mkalum aku punya kebiasaan ngumpulin kantong plastic bekas belanja. Dilipet kecil-kecil terus di tata di dalem laci. Karena aku sadar lingkungan kalo buang plastic sembarangan kasian nasib tanah, soalnya plastic itu susah buat diuraikan. Jadi bisa dibayangkan kalo setiap belanja, dapet plastic terus aku buang. Sudah berapa platik yang aku sumbang buat kehancuran tanah.


Tapi tak pikir-pikir lagi nyimpen plastic di dalam laci sepertinya bukan solusi yang terbaik. Soalnya tetep aja aku mengkonsumsi plastic (ingat…bukan dimakan ya) cukup buuuaannnyyaaak. Kalo mikir praktis, yang namanya kantong plastic itu emang praktis untuk membawa pulang barang-barang belanja. Entah itu dari toko, mal, atau pasar tradisional. Dan aku baru nyadar kalo penggunaan kantong plastik yang berlebihan akan mendorong semakin banyaknya limbah atau sampah plastik yang tidak dapat diurai oleh lingkungan secara alami. Dan aku adalah salah satunya! Ampunnnnnnnnnnn

Menurut Greeneration Indonesia, dalam satu tahun, setiap orang menggunakan 350 kantong plastik, menurut riset yang dilakukan. Berarti satu orang tiap hari satu plastic. Aku rasa lebih dech..sekarang aja kalo lai belanja di pasar tradisiona beli ayam aja plastiknya double. Belum lagi sayur, ikan buah-buahan. Hhhmm…..berarti besok aku harus ikut disurvai nih, biar lebih sempurna. Hiksss….
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.

Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba kita bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi ini. Dan tahu nggk? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia.
Selain itu, sampah plastik juga dapat menyebabkan perubahan iklim lo! Buktinya sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.

Hidup tanpa Plastik? Aku rasa juga sangat tidak mungkin. Tapi paling kita sebagai perempuan yang doyan (atau kewajiban) belanja bisa melakukan yang penting buat bumi ini. Caranya? Sederhana bangggeeett
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan kantong plastik.

Dan udah beberapa minggu ini aku terapkan hal itu. Beli apa-apa selama masih bisa masuk tas tangan langsung masuk nggk pake plastik. Kalo lagi belanja di swalayan bawa tas sendiri yang agak gedean dua. Satu kantong buat makanan, satu lagi buat yang nggk dimakan kayak sabun, obat nyamuk dan cairan buat ngepel lantai.
“ Mbak…kok nggk mau pake plastic”
“ Aku lagi nggk butuh plastic mbak, soalnya aku nggk ada rencana operasi plastic kok”
Hehehehe….bisa dibayangkan mukanya mbak-mbak yang jualan.

Jadi siapa bilang perempuan-perenpuan nggak bisa ikut menyelamatkan dunia. Kita bisa kok! Nggak perlu jadi duta-duta kayak artis-artis di TV. Atau pun munguti sampah sepanjang jalan. Mulai sekarang kawan perempuan…..kita diet kantong plastic yukkk…………biar bumi kita nggk butuh operasi plastic. Biar bumi kita makin sexy dan makin nyaman kita tinggal di bumi tercinta ini.
Yuuukkkkk………………………mariiiiiiii! Siapa lagi yang menyelamatkan bumi kalo bukan tangan-tangan cantik kita
Gambarnya aku ambil disini






 

2 komentar:

  1. Iyaaa, kantong plastic di laciku juga udah numpuk puk puk, Raa! oke deh kita bekel kantong plastik sendiri kalo belanja.

    Raa, saya sulit komentar di cacatan dunia Ira. Padahal pengen bilang : rindumu belum juga bertemu muaranya? biarkan saja hatimu mengalir, kelak lelakimu sadar bahwa hujan samudra itu adalah hasil penguapan aliran hatimu yang tak terbatas.

    aaah, catatanmu, Raa, selalu membuatku suka!

    BalasHapus